Visi YWPU Ad-Da'wah

Mengabdi dan Memberdayakan Ummat

Mengenal Lebih Dekat YWPU Ad-Da'wah

18 Agustus 2010

Rencana Pembangunan Kompleks Pendidikan Ad-Da'wah















Yayasan Wakaf Pemberdayaan Umat (YWPU) Ad-Da'wah merencanakan untuk membangun dan melengkapi sarana pendidikan, antara lain perluasan tanah yayasan, pembangunan gedung Taman Kanak-kanak Islam, gedung sekolah kejuruan, Balai Latihan Kerja (BLK) dan masjid. Untuk tahap pertama, yayasan akan membangun masjid. Sesuai dengan rancangan gambar di atas, masjid yang akan dibangun memerlukan dana sekitar Rp 1 miliar.
Untuk tahap berikutnya, yayasan akan membebaskan lahan seluas 600 meter persegi dengan harga sekitar Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).
Untuk tahap ketiga, yayasan akan membangun sarana pendidikan Taman Kanak-Kanak Islam dan Madrasah Diniah di atas tanah seluas 700 meter persegi dengan perkiraan biaya Rp 1 miliar.
Pada tahap keempat, yayasan bermaksud membangun gedung sekolah kejuruan dan Balai Latihan Kerja di atas tanah seluas 970 meter persegi yang diperkirakan memerlukan anggaran sebesar Rp 2 miliar.
Kami mengundang dengan hormat, para dermawan untuk berpartisipasi dalam rencana ini dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui rekening YWPU Ad-Da'wah nomor 4091-01-003259-53-0 pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Cimelati Cibadak.

30 November 2009

Kegiatan Ternak Burung Puyuh Paket A Komunitas di Kaki Gunung Salak









PKBM Ad-Da'wah mendapat program Paket A Komunitas Tahun 2009. Kali ini PKBM Ad-Da'wah melaksanakan program tersebut di Kaki Gunung Salak tepatnya di kampung Cikurutug Desa Pasawahan Kec. Cicurug Kab. Sukabumi.
Program ini dilaksanakan oleh para tutor kelas berjalan (mobile class) PKBM Ad-Da'wah beserta warga belajar yang ada disana. Pada tahap awal, program ini dijalankan dengan memelihara unggas berupa burung puyuh sebanyak 1000 ekor.
Menurut Tunggal Sutrisno, S.Pd, Cikurutug dipilih karena iklim pegunungan yang baik serta tingkat keamanan yang memadai. Selain itu, di Cikurutug ini masyarakat yang belum lulus SD angkanya masih relatif tinggi. Maka, PKBM Ad-Da'wah melalui kelas berjalannya ini memutuskan untuk memilih Cikurutug sebagai sasaran dalam program ini.
Target penjualan telur burung puyuh ini sendiri, yaitu dikisaran 1000 ekor perhari. Namun, saat ini produksi baru mencapai 40 % per hari. Telur puyuh yang di produksi oleh PKBM Ad-Da'wah ini dipasarkan seharga Rp. 200/butir.
Adapun hasil penjualan telur burung puyuh ini dialokasikan untuk pengembangan ternak ini selanjutnya.
_redaksi_

23 November 2009

Kursus Para Profesi (KPP) Tahun 2009 Di LPK Ad-Da'wah




Setelah pada tahun 2008 PKBM Ad-Da'wah sukses menyelenggarakan Kursus Para Profesi Terpadu Nasional Internasional dan menyalurkan 120 orang ke perusahaan, alhamdulillah pada tahun 2009 ini Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) Ad-Da'wah kembali dipercaya untuk mengelola program KPP dengan peserta sebanyak 60 orang.




Alhamdulillah pada pertengahan november ini LPK Ad-Da'wah telah menyalurkan peserta sebanyak 48 orang yang tersebar di PT Yongjin Javasuka Garment, PT Taesin Sarana Sejahtera, PT KG Fashion dan PT Muara Griya Lestari. Sisanya mudah-mudahan dapat disalurkan dalam waktu dekat ini.


Dalam penyelenggaraan KPP tahun 2009 ini, pengelola LPK Ad-Da'wah menemukan beberapa kendala yang dikemudian hari sekiranya dapat dijadikan pertimbangan. Hal tersebut antara lain :

1. Minat masyarakat yang tinggi, sehingga pengelola mengantisipasi dengan menyediakan program lanjutan bekerja sama dengan perusahaan mitra setelah KPP berakhir.

2. Di lapangan, masih banyak terdapat masyarakat yang sama sekali belum mengenyam pendidikan, tetapi sangat berminat mengikuti program ini. Pengelola mengambil inisiatif untuk bekerja sama dengan PKBM Ad-Da'wah untuk mengikutsertakan masyarakat seperti ini dalam program Paket A. Ke depan diharapkan program ini disertakan tanpa menyertakan batasan pendidikan, agar melalui program ini dapat terserap target yang wajar 9 tahun.


29 Juli 2009

PKBM Ad-Da'wah Turut Serta Dalam Workshop Diversifikasi Layanan Paket A dan B

Bandung, 23-25 Juli 2009

PKBM Ad-Da'wah berkesempatan mengikuti workshop diversifikasi layanan Paket A dan Paket B di Hotel Panghegar Bandung.
Pada kesempatan tersebut PKBM Ad-Da'wah menerangkan beberapa point penting yang terjadi dilapangan.
Pada hahap proses belajar, PKBM Ad-Da'wah menemukan masalah sebagai berikut :
1.Pada umumnya anak setelah bekerja, enggan kembali untuk masuk ke sekolah.
2.Perusahaan tidak memberi izin, bahkan tidak memberi waktu sama sekali kepada anak untuk belajar di PKBM.
3.Rendahnya honor untuk tutor
4.Minimnya anggaran untuk penyelenggaraan, terutama dalam masalah prasarana seperti pengadaan ATK, alat-alat praktek, pembayaran listrik, dll.
Terhadap masalah yang ditemukan tersebut, PKBM Ad-Da'wah memberikan solusi :
1.PKBM Ad-Da’wah selalu menggunakan pendekatan persuasif dengan perusahaan-perusahaan dimana warga belajar bekerja
2.Untuk membiayai tutor, PKBM Ad-Da’wah mengadakan usaha dengan cara membuat konveksi, menyewakan alat-alat pesta dan daur ulang limbah perusahaan
3.Mengadakan pendekatan terhadap pihak ketiga dan instansi terkait seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS), Deperindagkop untuk mendukung program.
Selain masalah dan solusi tersebut, PKBM Ad-Da'wah juga memberikan saran dan masukannya sebagai berikut :

1.Dalam rangka sukses wajar dikdas, diharapkan pusat memberikan support kepada Kabupaten/Kota agar dapat membuat peraturan daerah/Perbup/Perkot, yang menyangkut tentang Surat Keputusan Bersama antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Tenaga Kerja. Hal ini dikarenakan masih banyak perusahaan-perusahaan yang menghambat warga belajar kami untuk mengikuti pembelajaran secara utuh, sesuai dengan kalender pendidikan terutama dalam mengahadapi Ujian Nasional, sering kali perusahaan-perusahaan tidak mengizinkan.
2.Perlu segera diberlakukannya fortofolio dan flashman test (bagi usia dewasa), agar pembelajaran tidak terlalu lama. Sebab itu menyebabkan kejenuhan bagi warga belajar usia dewasa.
3.Bantuan tidak berdasarkan kelompok, tetapi berdasarkan orang.
4.Agar Tutor disamakan dengan Guru disekolah formal, terutama dalam sertifikasi.
5.Diberikan beasiswa kepada tutor yang akan kuliah.
Semoga hasil workshop ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi pengelola PKBM Ad-Da'wah. (RED)

24 Juni 2009

Penerimaan Siswa Baru RA dan TPA Ad-Da'wah




Raudhatul Athfal (RA) Ad-Da'wah dan TPA Ad-Da'wah menerima pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2009/2010 dengan ketentuan :


1. Fotocopy akte kelahiran
2. Fotocopy Kartu Keluarga
3. Mengisi Formulir Pendaftaran


Pendaftaran dapat dilakukan langsung di sekretariat YWPU Ad-Da'wah, kp. Benda Rt 02/01 Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Pendaftaran dibuka dari tanggal 20 Juni-12 juli 2009.

13 Oktober 2008

LPK Ad-Da'wah Lakukan Pembekalan Calon Peserta KPP N/I












Benda---Lembaga Pelatihan dan Keterampilan Ad-Da'wah merupakan salah satu unit pendidikan Non Formal dibawah unit PKBM dalam Yayasan Wakaf Pemberdayaan Ummat Ad-Da'wah.

Tahun ini, PKBM Ad-Da'wah berkesempatan untuk mendapatkan program Kursus Para Profesi Nasional/Internasional dari BP2PNFI Regional 2 Jayagiri-Bandung.

Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) Ad-Da'wah merupakan Lembaga Pendidikan Non Formal di bawah PKBM yang didirikan untuk membantu mengatasi permasalahan Drop Out Sekolah, masyarakat miskin dan pengangguran baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dengan memberikan solusi berupa pelatihan keterampilan kecakapan hidup dan langsung disalurkan ke dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang dapat dirasakan langsung dampak positifnya oleh masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.

Program Pelatihan Keterampilan Menjahit Sistem Garment pada LPK Ad-Da’wah yang dikembangkan secara terus menerus demi memenuhi kebutuhan karyawan terampil yang dibutuhkan oleh Industri Garment yang berada di Kabupaten Sukabumi.

Peserta Pelatihan Menjahit Sistem Garment Program KPP Terpadu Naional/Internasional Tahun 2008 akan ditempatkan dibeberapa Perusahaan Industri Garment yang tersebar di Kabupaten Sukabumi diantaranya PT. Cipta Dwi Busana, PT Ginza Cipta Indah, PT. DH Garment dan Industri Garment lainnya yang berada di Kab. Sukabumi.

M. Almanfaluthi Hakiem yang bertindak sebagai Ketua LPK Ad-Da'wah, menegaskan bahwa calon peserta perlu diberikan pembekalan sebelum dilakukan pembelajaran dalam program ini. Hal ini ditujukan supaya calon peserta dapat melakukan pengenalan terlebih dahulu tentang apa dan bagaimana program ini dilaksanakan nantinya. Pembekalan juga dimaksudkan untuk meningkatkan tali silaturrahmi antara calon peserta dengan pengelola LPK serta pengurus Yayasan.

Pembekalan calon peserta program KPP N/I di LPK Ad-Da'wah ini dihadiri oleh Iyus Mulyana, S.Pd (Kepala UPTD Kec. Cicurug), H. Lukman Hakiem (Ketua YWPU Ad-Da'wah), U. Supriatna (Pimpinan PKBM Ad-Da'wah) dan Tatang SW, SH (Manager HRD PT. Ginza Cipta Indah). (RED).

03 Oktober 2008

"Home Schooling" Alternatif Pendidikan Non Formal

Jakarta (ANTARA News) - 'Home Schooling' menjadi alternatif pilihan pendidikan nonformal bagi anak-anak yang enggan belajar secara formal di kelas."Pendidikan ini dapat dilakukan di mana saja dan membuat anak merasa bebas tanpa ada paksaan," kata Pendiri Home Schooling Kak Seto atau nama lengkapnya Seto Mulyadi, di Jakarta, Rabu.Dia mengatakan keputusan untuk mengikuti home schooling ini haruslah sepenuhnya dari keinginan anak, tanpa paksaan dari orang tua.Menurut dia, kesuksesan untuk dapat menjadi guru yang baik bagi anak-anak adalah dengan cara bersabar, mengajarkan tanpa paksaan, dan dengan bahasa yang lembut."Tidak perlu dengan paksaan dan suara tinggi. Lakukan dengan senyum, maka mereka akan senang," katanya.Dia mengatakan ada beberapa klarifikasi format home schooling yang diperkenalkan, yakni home schooling tunggal yang hanya dididik oleh orang tua, home schooling majemuk yang dilaksanakan dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu, sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing.Dan terakhir, dia menyebutkan komunitas home schooling yang merupakan gabungan beberapa home schooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan mengajar, kegiatan pokok seperti olahraga, musik dan seni, serta sarana dan jadwal pembelajaran.Salah seorang murid Kak Seto yang juga memiliki home schooling untuk balita, Shelomita, mengatakan terkadang orang tua tidak yakin dapat menjadi guru yang baik bagi putra-putrinya sendiri.Menurut Shelomita, pada awalnya dia juga merasa khawatir apakah mampu untuk menjadi guru bagi anak-anaknya. Namun, akhirnya dengan kepercayaan diri sanggup menjadi guru sekaligus orang tua bagi anak-anaknya.Alasan dia membuka home schooling untuk balita, yakni ingin memberi kebebasan pada anak-anak, tapi tetap dapat belajar. (*)